Tidak Semua Motor Dirazia oleh Pak Polisi

Beberapa pekan terakhir ini, saya melihat Petugas Polisi Lalu Lintas (Polantas) menjalankan operasi tertib berlalu-lintas untuk pengendara sepeda motor. Operasi ini dilakukan oleh pak Polantas di wilayah tertib lalu lintas di dalam kota Jember, seperti di lampu merah pertigaan menuju jalan Mastrip, di depan gedung Bhayangkara jalan Sudirman, di depan Pos Polisi jalan Rasulta, dan di jalan Gajah Mada dekat Rumah Sakit Kaliwates. Beberapa Petugas Polantas tampak sibuk berdiri di tepi jalan untuk memeriksa kelengkapan surat si pengendara motor dan sebagian lagi berada di tengah jalan untuk mengarahkan sepeda motor untuk bergerak ke tepi jalan untuk diperiksa surat-suratnya.

Secara tidak serius saya memperhatikan bagaimana pak Polisi tersebut menjalankan tugas negara yang mulia itu. Tidak semua sepeda motor yang melintas di tempat operasi lalu lintas diminta untuk bergerak ke tepi jalan untuk diperiksa. Sebagian pengendara sepada motor diminta untuk menepi dan sebagian pengendara motor terus diperbolehkan melaju. Kadang-kadang, pak Polisi tersebut menghampiri pengendara sepeda motor yang kebetulan berhenti karena menunggu lampu merah padam dan memintanya untuk bergerak ke tepi jalan. Saya yakin apa yang dilakukan oleh pak Polisi itu bukanlah suatu diskriminasi atau pun random. Saya yakin juga pak Polisi tidak melakukan operasi lalu lintas secara sampling. Saya yakin pak Polisi sedang menjalan tugas dengan kode rahasia tertentu.

Anyway, selamat menjalankan tugas negara yang mulia Pak Polisi ! Kami pengendara sepeda motor memang perlu diingatkan untuk tertib berlalulintas selalu.

5 pemikiran pada “Tidak Semua Motor Dirazia oleh Pak Polisi

  1. linda

    sepertinya salah satu trik agar tidak disuruh menepi itu bisa dengan menyalakan lampu disiang hari,,, kebanyakan itu sukses pak,,,
    hal itu yang sering digunakan untuk pengendara yang males disuruh menepi dan untuk pengendara yang gak punya surat2 lengkap,,,
    dan saya termasuk orang yang males disuruh menepi,,, he3

Tinggalkan Balasan ke Eko Ferdianto Batalkan balasan